Pengenalan pada model Bleanded Learning bagi pendidik yang sesuai dengan peradaban memang butuh sinergitas dari berbagai pihak. Arah dan kebijakan pendidikan pasti diupayakan searah dengan dunia kerja dan dunia industri, penyiapan kurikulum yang tepat , sarana prasarana yang cukup, sumber belajar yang memadai dan banyak faktor lainnya.
Salah satu faktor utama dalam memfasilitasi terjadinya belajar adalah Guru. Guru yang tampil tidak hanya bagaimana agar bisa terjadi proses belajar namun include didalamnya bahwa guru juga wajib mendidik, menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki.
Pada SMP Negeri 2 Tinambung kali ini, sedikit berbeda dari workshop sebelumnya. Beberapa point dalam blended learning seperti bagaimana rotate classroom dan bagaimana flib classroom dicoba diaktualkan dalam aplikasi pembelajaran.

Pola sedikit berbeda akan bagaimana menyiapkan materi sebagai sumber belajar. Paduan multimedia coba ditampilkan dengan pola gerak yang semenarik mungkin dari lembaran kertas digital yang tertoreh dalam layar smartphone dengan konsep mobile learning.
Penguatan dan evaluasi skill peserta didik dihantar dalan bentuk exam semi CBT, akses yang begitu cepat bukan lagi hal yang harus diperdebatkan.
Guru hanya bisa tersenyum, sebab bukan hasil akhir yang selalu membuat bangga, melainkan proses, proses bagaimana peserta didik mereka, anak anak mereka dapat meraih dan dapat mencapai puncak bukan apa yang guru inginkan, melainkan apa yang dibutuhkan dalam menghadapi hidup….
strory from Pambusuang