Program Desa Cerdas yang telah berjalan sejak tahun 2020 hingga 2024 memasuki fase akhir di penghujung tahun ini. Sebagai langkah strategis, seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa, pendamping desa, komunitas, dan lembaga akademisi, berkumpul dalam Workshop Exit Strategy Desa Cerdas. Kegiatan ini bertujuan untuk merancang arah kebijakan dan program lanjutan guna mengimplementasikan Keputusan Menteri Desa PDTT No. 55 Tahun 2024 tentang Desa Cerdas.
Workshop tersebut melibatkan perwakilan dari provinsi dan kabupaten, yang mewakili 3.000 lokus Desa Cerdas di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan ini, fokus utama adalah membangun sinergi antaraktor desa dan menyusun rencana strategis untuk memastikan keberlanjutan program Desa Cerdas, khususnya dalam meningkatkan pelayanan, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan berbasis digital.
Bang Mihram, seorang narasumber yang telah berkiprah dalam inisiatif Desa Cerdas sejak 2020, hadir memberikan arahan di tiga provinsi: Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan di era digital, sekaligus mendorong inovasi dalam tata kelola desa.
“Desa Cerdas bukan sekadar proyek, melainkan investasi jangka panjang bagi transformasi desa yang mandiri dan inklusif,” ujar Bang Mihram. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan workshop ini sebagai momen refleksi dan perencanaan yang strategis.
Kegiatan ini diharapkan menjadi landasan kuat bagi implementasi Kepmen Desa No. 55 Tahun 2024, menjadikan Desa Cerdas sebagai model pembangunan desa modern yang adaptif dan berkelanjutan.
#DesaCerdas2024 #TransformasiDesa #BangunDesaDigital #KepmenDesaNo55 #KolaborasiPembangunanDesa