Sulawesi Barat, Relawan TIK : Pandemi Covid-19 memiliki banyak dampak, salah satunya adalah membuat penggunaan internet meningkat tajam. Hal ini membuat tranformasi digital menjadi lebih cepat.
Untuk meningkatkan pemahaman literasi digital bagi UKMK Khususnya di Kabupaten Polewali Mandar, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi bersama dengan Kemkominfo RI dan Sebekreasi mengadakan webinar RTIKBerkreasi Webinar Digital Culture dengan mengangkat tema “UMKM Cerdas Dalam Transaksi Non Tunai di Masa Pandemi” yang ditayangkan secara daring melalui zoom cloud meetings dan Live Streaming di Chanel Youtube Relawan TIK, Kamis, 15 April 2020.
Turut hadir narasumber Dr Agusnia Hasan Sulur selaku Kepala Dinas Perindagkop UMKM Polewali Mandar, M. Mihram dari Relawan TIK Indonesia, dan CEO Qren Indonesia Fajar Eri Dianto, serta dimoderatori oleh Burhanuddin dari Relawan TIK Polewali Mandar.
Pada sesi pertama, Agusnia Hasan Sulur, memaparkan, bagaiamana UMKM di polwan tetap eksis terutama di masa pandemi saat ini karena UMKM menjadi penggerak ekonomi yang ada di negara ini terutama untuk kabupaten Polewali Mandar .
“ berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI bahwa secara jumlah unit, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99% (62.000,000 juta unit) dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia. sementara itu untuk kabupaten Polewali Mandar jumlah UKM yang ada 75.806 juta unit, dimana 6. 702 unit fokus kepada industri kecil menengah, 5. 009 Non Makanan dan 1.793, olahan Non makanan,” ujar Agusnia.
Iya juga mengatakan untuk tahun 2020 pihak nya telah menyalurkan bantuan kepada UKM yang merupakan bentuk perhatian dan upaya meringankan beban, masyarakat, khususnya para pelaku UMKM/IKM yang terdampak covid-19.
“ kita telah menyalurkan bantuan kepada 30. 000 UMKM dari total 75.806 yang ada, dimana 1. 585 berasal dari provinsi dan 72 orang dari bantuan kabupaten Polewali Mandar,”ungkapnya.
Lebih lanjut Agusnia mengungkapkan, transaksi non tunai saat ini sudah mencapai 4.765 UMKM yang menggunakan Qren dan Qris dengan total transaksi sebesar 1. 825, 798 431.
“Kami sudah Qrenkan dan Qriskan para UMKM dengan kerja sama PT telkom Indonesia dan Relawan TIK,dan kita terus melakukan Kami terus memberikan literasi digital dan sudah dilakukan uji coba ke beberapa para pelaku UMKM sebagaimana tujuan kita bersama adalah menuju UMKM Polewali Mandar go digital ” ujar Agusnia.
Ceo Qren Indonesia, Fajar Eri Dianto dalam paparannya mengatakan, untuk menguatkan PAD dan terwujudnya daerah yang transparansi perlu sebuah catatan digital untuk mencatatan semua transaksi yang terjadi.
“Dengan adanya platform digital berarti kita sudah bisa mencatat Seluruh aktivitas ada yang terjadi atas kegiatan kita berusaha Berniaga kita,” ujar Fajar.
CEO QRen yang juga merupakan Ketua Umum Relawan TIK Indonesia tersebut kemudian menjelaskan Sebelumnya pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan uang tunai demi menekan penyebaran Covid-19. QRen yang berbasis QR Code Indonesian Standard (QRIS) dapat menjadi salah satu solusi.
“Dari pantauan lapangan, penggunaan kode QR makin banyak digunakan karena masyarakat sudah memiliki aplikasi pembayaran yang memiliki fitur scan QR. Dengan menggunakan kode QR, produk dari para UMKM juga akan lebih mudah ditemukan,” tutur Fajar.
Selain membantu UMKM digital, QRen juga dapat membantu para pelaku usaha pasar tradisional. Setiap toko di pasar tradisional dipasangkan kode QR, sehingga pembeli yang berbelanja ke pasar (sesuai protokol kesehatan) dapat membayar melalui non tunai.
Sementara itu, M. Mihram dari Relawan TIK Indonesia menjelaskan bahwa ada dua jenis kategori kode QR yang diberikan oleh layanan QRen, yaitu QR statis dan QR dinamis.
“QR statis, yaitu kode QR yang bersifat tetap dan ditampilkan dalam bentuk sticker atau jenis print out lainnya. Jenis ini diterbitkan hanya satu kali sesuai identitas penjual tanpa nominal pembayaran (harga diisi oleh pembeli),” tuturnya.
Sedangkan QR dinamis merupakan kode QR yang dibuat secara real time dan hanya berlaku untuk satu transaksi. Nominal diisi oleh penjual, selanjutnya konsumen melakukan scan QR melalui aplikasi pembayaran.
Pelaku UMKM yang ingin memanfaatkan QRen dapat mengunduh aplikasi tersebut melalui Playstore dan mengisi sejumlah data. Data tersebut seperti nama toko, nama penanggung jawab, nomor telepon, foto KTP, foto KK, serta nomor rekening.
“QRen juga mendukung implementasi smart business dan smart city melalui penggunaan kode QR untuk pembayaran parkir, retribusi pasar, e-ticketing, maupun billing payment.,” ungkap Mihram.
Tak hanya sesi pemaparan oleh pembicara, pada kesempatan ini juga dibuka sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh berpartisipasi yang hadir dalam kegiatan tersebut .
Diambil dan disadur dari Website Relawan TIK Indonesia di tulis oleh
