Judul di atas adalah Sebuah program yang saya ajukan guna mengikuti Program dari Ristek BIN yaitu IDEAthon 2020 Selengkapnya semua tertulis di bawah ini
Pengajuan Usulan Ide
Ideathon Indonesia
Gotong Royong Melindungi Bangsa dari COVID-19
Judul : Belajar Online di Desa Blank Signal
Area : Metode pembelajaran jarak jauh
Jenis implementasi : [√] Web
[√] Perangkat Elektronik/Teknologi lainnya
Nama Pengusul : Muhammad Mihram Rahman
Institusi Pengusul : Relawan TIK Indonesia
Pekerjaan :
Alamat :
No. HP :
Email :
Deskripsi:
Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat kemanusiaan. Jika selama ini manusia-manusia dipaksa hidup dalam situasi serba cepat, pekerjaan tanpa henti, dan kejaran target pertumbuhan ekonomi dalam sistem kompetisi. Namun, persebaran virus Corona (Covid-19) yang menjadi krisis besar manusia modern, memaksa kita untuk sejenak bernafas, berhenti dari pusaran sistem, serta melihat kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti yang sebenarnya.
Tidak terlepas dengan dunia pendidikan kita, sekolah-sekolah diliburkan, dari perkotaan sampai pedesaan, dari daerah terjangkit yang diistilahkan dengan Zona Merah oleh Gugus Tugas Covid19 sampai Zona Hijau. Proses pembelajaran dialihkan dari dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring, dan terakhir Bapak Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim, dalam situs kemdikbud.go.id, mengatakan Penyebaran pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) mengakibatkan banyak peserta didik harus melaksanakan kegiatan belajar di rumah, baik melalui sarana dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Namun, tidak semua peserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan untuk mengakses platform pembelajaran daring secara optimal. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) luncurkan Program “Belajar dari Rumah” di TVRI. “Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19, khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis,”
Pertanyaan yang muncul dalam pengajuan program ini adalah, bagaimana dengan masyarakat yang tidak memiliki alternatif belajar seperti belajar daring, TVRI streaming dan lain-lain, lalu jika keduanya tidak bisa dijangkau apakah ada alternatif belajar lainnya, yang jelas-jelas tersedia, yang ada di wilayah kita?
Dari pertanyaan tersebut, saya kemudian mengambil Judul
“Belajar Online di Desa Blank Signal”
Belajar online di desa blank signal ini bertujuan untuk menyediakan media belajar interaktif yang diharapkan adanya interaksi dari peserta didik dengan pendidik berbasis web namun tidak menggunakan Internet, melainkan intranet.
+ Tingkat inovasi
Jika berbicara akan Inovasi, teknologi ini bukanlah inovasi, melainkan mengoptimalkan teknologi yang ada, dengan cara membangun sistem pembelajaran jarak jauh yang terpusat di Desa. Mengapa mengambil “Kata Desa”, sinergitas dengan pemerintahan desa sebagai tumpuan masyarakat yang paling bawah (terkecil dari struktur pemerintahan) yang bisa mengambil keputusan akan program pengembangan wilayah.
Potensi apa yang bisa digunakan di desa?
Hampir semua desa memiliki kantor sebagai pusat administrasi dan pelayanan masyarakat. Sarana seperti komputer biasa dimiliki di desa-desa (kantor-kantor desa) yang bisa digunakan secara bersama-sama dalam layanan Pembelajaran Jarak Jauh ini. Konsep yang dibangun adalah pembelajaran Offline streaming dengan aplikasi berbasis web dan server localhost yang kemudian dipancarkan dengan perangkat akses point, kemudian disebar dalam wilayah desa tersebut.
+ Kreativitas
Membangun sistem pembelajaran berbasis offline, layaknya membangun internet di daerah yang blank signal. Fungsi penerapannya adalah menggabungkan antara pembelajaran berbasis web dengan konten-konten pembelajaran yang tentu sudah distandarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baik berupa Teks, Gambar, Animasi bahkan Video on Demand, dipadukan dalam aplikasi yang tidak lagi membutuhkan pulsa, bandwidth, kuota dan lain-lain, melainkan hanya membutuhkan listrik perangkat penunjang seperti personal komputer, smartphone dan lain-lain. Pendidik maupun peserta didik di daerah atau desa tersebut, dapat belajar maupun mengajar secara interaktif tanpa harus keluar rumah/ bertatap muka, dan bahkan masyarakat luas pun bisa terayomi didalamnya.
Video-video pembelajaran yang sudah terpilih (free) dan disesuaikan dengan jenjang pendidikannya pun bisa diakses full HD sebagai bahan ajar atau sebagai referensi pembelajaran.
+ Originalitas
Jika membahas akan originalitas, ide ini hanya memanfaatkan CMS (content management system), LMS (Learning Management System) dan web server yang sifatnya open source, kemudian isi dan pengelolaannya disesuaikan dengan konten standar pendidikan serta hal yang utama tidak melupakan konten kultur.
CMS yang digunakan dalam program ini adalah WordPress ID yang kemudian dikemas dan di layout sehingga tampilannya bisa menyesuaikan dengan device yang digunakan, kecepatan akses yang memadai dan yang pokok adalah safety karena sifatnya Offline.
LMS yang digunakan adalah Moodle, dengan fitur yang sederhana dan mudah dipahami akan tetapi dikemas hanya jika interaktif kelas offline ini pada penugasan, pemberian evaluasi dan lain-lain.
Web Server yang digunakan adalah xampp server yang juga sifatnya bebas, open source dan gratis di download
Konten pembelajaran yang digunakan adalah konten-konten pembelajaran yang sudah disiapkan yang diambil atau di download dari konten dinas pendidikan, kementerian pendidikan maupun sumber belajar lainnya yang sifatnya freeware dan mudah digunakan. Kami sudah memiliki berbagai macam konten pembelajaran dari semua jenjang pendidikan, baik pendidikan formal, informal maupun non formal, mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP, SMA, SMK dan banyak lagi lainnya.
+ Dampak Sosial
Kondisi daerah pedesaan apalagi yang jauh dari akses teknologi informasi dan telekomunikasi, maka penerapan pembelajaran offline ini diharapkan menjadi alternatif pilihan oleh Kepala Desa, Aparat Desa, Pendidik dan Masyarakat untuk tetap berinteraksi. Bagi peserta didik kita, diharapkan dapat mengurangi jam waktu bermain di luar rumah ditengah pandemi Covid 19 ini. Social Distancing pasti dapat terbangun secara maksimal dengan penuh kesadaran oleh masyarakat desa itu sendiri.
Dengan ide program ini, antar rumah bisa berkomunikasi dengan sistem yang dibangun tanpa harus bertatap muka, apakah menggunakan chat, voice call bahkan video streaming dengan aplikasi-aplikasi tambahan yang bisa dibangun dalam aplikasi ini, namun sekali lagi ini tidak membutuhkan internet, kuota dan lain-lain
+ Kelayakan Teknis
Dalam implementasi program ini, yang menjadi fokus pertimbangan kelayakan teknis guna mendukung program ini adalah:
- Sumber daya Pendukung
Program ini, pendukung utama untuk mencapai keberhasilannya adalah aplikasi yang sifatnya open source seperti wordpress, lms moodle, web server.
Tapi ke semua hal tersebut hanya melakukan copy paste dalam komputer yang tersedia dengan koneksi akses point, kemudian menjalankannya.
- Sumber daya manusia (SDM)
SDM yang diharapkan dapat membantu program ini adalah aparat desa. Keterbatasan skill kompetensi di desa memang menjadi kendala utama, akan tetapi kami sudah menyediakan berbagai tools yang memudahkan implementasi program ini, selain itu pula kami juga menyediakan panduan, video tutorial, serta installer yang digunakan dengan hanya pola copy kemudian paste dalam folder yang disediakan dalam personal komputer yang digunakan.
+ Implementasi
Progress pelaksanaan program ini ditujukan pada desa-desa yang memiliki kantor desa, atau salah satu sekolah yang ada di desa tersebut, atau bahkan juga bisa disimpan di tempat-tempat ibadah yang biasa lokasinya di tengah-tengah pemukiman penduduk. Tempat tersebut di atas digunakan untuk menyimpan server atau personal komputer yang bisa dijadikan server dengan topologi jaringan komputer yang sederhana.
- Teknis Server
- Server terkoneksi dengan switch minimal 5 port yang dihubungkan dengan kabel LAN UTP Kategori 5 panjang minimal 50 cm.
- Switch tersebut dihubungkan dengan router akses point outdoor frekuensi 2,4 Ghz
- Akses point tersebut di atas bertugas untuk melakukan transmisi dan menerima sinyal ke dan dari pengguna/ client. Penamaannya pun dapat disesuaikan apakah berdasar nama wilayah/ desa maupun lainnya yang mudah dikenali dan diingat oleh pengguna.
- Antena yang digunakan adalah tipe antena omni sehingga daya pancar mencapai 3600
- Client yang dimaksud adalah pengguna yang mengakses ke server melalui akses point baik menggunakan personal komputer maupun smartphone.
- Server/ Komputer yang digunakan diberi nama dengan nama wilayah/ desa sehingga pengguna dalam mengakses server cukup mengetik nama komputer pada browser tanpa memberi inisial domain, contoh cukup mengetik http://namadesa/ lalu akhiri dengan Enter/ Go
- Teknis Client
- Client atau pengguna jaringan cukup melakukan pencarian nama jaringan yang diberikan bisa berupa nama wilayah/ desa maupun nama lainnya yang mudah dikenal dalam mendukung program ini.
- Manajemen pengguna untuk lingkup desa pun sangat mudah dalam hal koordinasi karena cakupan wilayahnya relatif tidak terlalu luas.
- Jika koneksitas belum memadai, dapat ditambahkan dengan penambahan akses point outdoor lainnya. Estimasi pengguna dalam satu alat yang digunakan bisa mencapai 50 orang secara bersamaan dengan daya pancar bisa menjadi radius 3-5 km persegi
- Teknis Instalasi
- Penyiapan Sarana
Sarana yang dimaksud seperti Server, Akses point, switch, kabel lan dan konektor sudah disiapkan sebelum diantar ke lokasi, termasuk penentuan IP Address dan lainnya.
- Penyiapan Pendukung
Sarana penunjang seperti pipa besi untuk antena yang tinggi 6 meter, atau menggunakan kuba masjid untuk menempatkan akses point juga bisa dilakukan sebagai sebagai alternatif, namun jika kedua hal tersebut di atas tidak ada, alternatif yang lain bisa menggunakan bambu yang didirikan di lokasi dimana server disimpan.
Untuk daerah yang tidak ada Listrik PLN, kita bisa menggunakan Panel Surya sebagai alternatif kelistrikan, dibantu dengan catu daya yang memadai, misal untuk menyalakan Server, Swicth dan Akses Point kita bisa menggunakan Accu dengan kapasitas 100 Ampere, dengan panel surya 200 WP sebanyak dua buah, tambah solar charger kontrol dan inverter 12 Volt ke 220 Volt 2000 Watt, bahkan kita juga bisa menambahkan UPS 800Va sebagai penguatan dan keamanan sistem kelistrikannya.
- Pengerjaan Program
Program ini mengambil sampel lokasi di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat dengan jumlah desa dan kelurahan sebanyak 167 buah. Target lokasi yang diajukan sebanyak 52 (lima puluh dua) desa yang dikategorikan daerah yang tidak bisa mengakses pembelajaran secara maksimal baik pembelajaran daring, maupun streaming TVRI.
Proses pengerjaan aplikasi akan dikerjakan terlebih dahulu dengan target jika program ini disetujui, melihat kesiapan sarana pendukung yang ada membutuhkan waktu 2 minggu pengerjaan.
Untuk instalasi lapangan, saya membutuhkan waktu 1 hari untuk masing-masing lokasi yang ada di Polewali Mandar dengan cakupan pengguna (siswa SD, SMP, SMA, SMK sederajat) pada radius 8-10 km di wilayah titik lokasi server dengan asumsi pengguna minimal sebanyak jumlah kepala keluarga (KK) dalam wilayah tersebut.
Sosialisasi program dilakukan dengan cara memasang Baliho cara koneksi di titik dimana lokasi server ditempatkan, sedang panduan dan tutorial penggunaannya dibagikan kepada pengguna secara offline.
Estimasi biaya implementasi gagasan meliputi:
Estimasi pembiayaan dalam gagasan program ini hanya meliputi estimasi pembiayaan per lokasi pemasangannya. Adapun jumlah lokasi yang ditawarkan sebanyak 52 desa yang berada di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat
Rincian Estimasinya sebagai berikut:
Daerah dengan Listrik PLN
Uraian | Vol | Satuan | Harga | Jumlah |
Biaya personil | ||||
Jumlah Desa | 144 | Desa | ||
Instalasi Server | 1 | Keg | Rp300.000 | Rp300.000 |
Instalasi Networking | 1 | Keg | Rp500.000 | Rp500.000 |
Transportasi, Konsumsi dan Akomodasi | 1 | Keg | Rp850.000 | Rp850.000 |
Honorarium Pembuatan Aplikasi | 1 | Keg | Rp2.000.000 | Rp2.000.000 |
Honor Penanggung Jawab Lapangan 1 orang | 12 | Bulan | Rp250.000 | Rp3.000.000 |
Total | Rp6.650.000 | |||
Biaya Non personil | ||||
Komputer | 1 | Unit | Rp5.000.000 | Rp5.000.000 |
Akses point Outdoor | 3 | Unit | Rp800.000 | Rp2.400.000 |
Switch 5 port | 2 | Unit | Rp230.000 | Rp460.000 |
Kabel LAN Kat 5 | 30 | Meter | Rp6.000 | Rp180.000 |
Konektor | 10 | Buah | Rp3.500 | Rp35.000 |
Pipa Besi 4 Inchi | 3 | Batang | Rp450.000 | Rp1.350.000 |
Kawat Penguat | 1 | kg | Rp35.000 | Rp35.000 |
Kelistrikan | 1 | Paket | Rp500.000 | Rp500.000 |
Total | Rp9.960.000 |
Jumlah A + B | Rp16.610.000 |
Jika Pengajuan kami direstui sebanyak 52 Desa, maka nilai Jumlah A+B di atas di kali 52 yaitu sebanyak = 52 lokasi x Rp. 16.610.000 = Rp. 863.720.000,-
Jika Estimasi dengan menggunakan Listrik Tenaga Surya hanya menambahkan kebutuhan panel surya tersebut
Listrik Tenaga Surya | ||||
Panel Surya | 2 | Buah | Rp1.500.000 | Rp3.000.000 |
Accu 60 Ampere | 1 | Buah | Rp1.200.000 | Rp1.200.000 |
Inverter | 1 | Buah | Rp400.000 | Rp400.000 |
Panel Control | 1 | Buah | Rp100.000 | Rp100.000 |
UPS 800Va | 1 | Buah | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 |
Kelistrikan Pendukung | 1 | Paket | Rp120.000 | Rp120.000 |
Total | Rp5.820.000 |
Demikian pengajuan program ini saya sampaikan dengan penuh rasa hormat, semoga apa yang saya programkan ini diloloskan guna menjawab kondisi kami, serta berharap memiliki nilai manfaat bagi bangsa ini dan segera terlepas dari bencana Virus Corona ini, Aamiin.
Polewali Mandar , 17 April 2020
Muh. Mihram Rahman
Keren master… Magarattai rancanganna…💯😍
buat daerah kita, ini fokus fokus saja, mudah2an bisa sinergi dengan orang Desa
Informasi ini bagus