Polewali Mandar – Para petani muda dan perempuan di Kabupaten Polewali Mandar mendapat kesempatan langka untuk memperdalam pemahaman dan keterampilan mereka di bidang teknologi pertanian melalui Pelatihan Internet of Things (IoT) Smart Farming. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Mitra Agri Bisnis Mandiri (Kop MaMA) bekerjasama dengan Institut Hasan Sulur (IHS), dan dilaksanakan selama dua hari, Sabtu–Minggu (13–14 Juli 2025).

Pelatihan ini menghadirkan Wakil Rektor III IHS Bidang TIK dan Kemahasiswaan, Bang Mihram (Relawan TIK Sulbar), sebagai narasumber utama. Beliau memaparkan konsep dasar IoT dan penerapannya dalam sistem pertanian cerdas, mulai dari pemantauan kelembaban tanah, otomatisasi penyiraman, hingga integrasi data melalui dashboard berbasis web. Materi ini disampaikan dengan gaya interaktif, diselingi dengan diskusi kasus dari lapangan yang relevan dengan konteks petani lokal.

Hari pertama pelatihan dilaksanakan di Ruang Multimedia IHS dengan suasana yang penuh semangat. Para peserta yang terdiri dari petani muda, perempuan tani, dan perwakilan kelompok tani dari berbagai kecamatan, aktif berdiskusi dan bertanya. Mereka terlihat antusias memahami bagaimana teknologi sederhana namun tepat guna dapat membantu mengurangi beban kerja serta meningkatkan produktivitas pertanian.

Materi yang disampaikan tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menyentuh aspek pemberdayaan dan kemandirian. Bang Mihram menekankan pentingnya literasi digital pertanian, agar para petani tidak hanya sebagai pengguna teknologi, namun juga sebagai inovator yang mampu mengembangkan solusi sesuai kebutuhan lokal. Pendekatan ini sejalan dengan visi Kop MaMA yang mendorong pertanian berkelanjutan berbasis komunitas.



Hari kedua pelatihan digelar di kebun pembibitan milik Mitra Agri Bisnis Mandiri. Di sini, peserta diajak praktik langsung membuat sistem otomatisasi penyiraman tanaman berbasis ESP32, sensor kelembaban tanah, dan relay modul. Dengan panduan langsung dari tim fasilitator, para peserta merakit alat, mengunggah kode program, dan menguji sistem di lapangan. Tak sedikit peserta yang untuk pertama kalinya menyentuh mikrokontroler dan sensor digital, namun berhasil menyalakan sistem irigasi otomatis mereka sendiri.
Rektor IHS, Ibu Agusnia Jasan Sulur, turut hadir memberikan sambutan dan semangat kepada peserta. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara kampus dan komunitas seperti ini adalah bentuk nyata transformasi pendidikan tinggi yang inklusif dan berorientasi pada pemecahan masalah nyata di masyarakat. “Kampus tidak boleh menara gading, tapi harus hadir di tengah kebutuhan riil warga,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur MaMA, Bapak Abd. Rauf, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini tidak berhenti sampai di sini. Ia menargetkan akan ada lanjutan pendampingan dan replikasi di beberapa wilayah lain, agar semakin banyak petani yang siap menghadapi tantangan era digital. “Kami ingin lahir generasi petani baru yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Pelatihan ini menjadi salah satu contoh baik bagaimana sinergi antara pendidikan tinggi, komunitas agribisnis, dan petani lokal dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang membumi, aplikatif, dan menyenangkan. Banyak peserta yang berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, karena bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membangkitkan semangat dan kepercayaan diri mereka untuk terus belajar dan berinovasi di sektor pertanian.
Session by Parmansyah, Hassani
Foto By Ram Muh Lam Mulya
#IoTSmartFarming
#PetaniDigital
#PolmanLebihBaik
#SumbarMajuSejahtera
#PetaniMudaBerkarya
#PerempuanTaniHebat
#SmartFarmingPolman
#TransformasiDigitalPertanian
#Pertanian4_0
#KopMaMA
#InstitutHasanSulur
#BangMihram
