POLEWALI. Prodi Komisi Penyiaran Informasi (KPI) IAI DDI Polman, bakal gelar seminar nasional Sipakaraya membangun jiwa enterprenuer dengan tema “Rekonstruksi Paradigma Pendidikan dan Sinergitas Lembaga Dalam Era Digital Berorientasi Pada Pembangunan Daerah Berbudaya”.
Diketahui enterprenuer (Wirausahawan) adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Tak hanya itu seminar pada 05 Mei 2018 nanti IAI DDI Polman juga akan melaunching aplikasi untuk membantu pemerintah dan masyarakat, kelebihannya akan memberikan akses kepada para wirausahawan baik Badan Usaha Milik Desa, Home Industri maupun Jasa.
Aplikasi berbasis “t-Money”. ini merupakan aplikasi berbelanja di dunia digital (Seperti Bukalapak yang diberi nama DOI’ Ta), tapi tetap dalam konteks syariah. Selain T-Money juga adalah layanan desa yang juga akan dilaunching yang bertujuan untuk membantu pemerintah dalam pembangunan desa.
Tujuan lain kata Ketua Prodi Program Komisi Penyiaran Informasi (KPI) IAI DDI Polman, Muh Mihram, seminar ini juga akan mengumpulkan dan merangkum karya tulis guru, dosen, maupun praktisi pendidik, penyuluh agama, maupun media swara. “Konteks tahun ini berbeda, tahun ini kita memadukan antara era digital dengan mempertahankan budaya itu sendiri sehingga tidak kehilangan jati diri sebagai daerah yang berbudaya khususnya Polman.” Kata Ketua Prodi KPI IAI DDI Polman, Muh. Mihram. “Nantinya akan ada warta-warta desa yang dikerjakan sumberdaya prodi kami, melalui aplikasi ini juga menjawab permen desa tentang warta desa. Disitu juga kita lengkapi dengan layanan mandiri dengan sistem tap langsung muncul perizinan apa yang diinginkan masyarakat.” Katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya juga mengembangkan aplikasi layanan kesehatan yang sudah dikonsultasikan dengan Pemkab dan tentunya sitem tersebut tidak berbenturan dengan sistem yang ada. ”Meski ini baru kita mulai dengan melibatkan warga DDI terlebih dahulu. Namun Aplikasi tersebut memiliki banyak manfaat lainnya seperti transaksi jual beli produk khas di Polman (Seperti Buka Lapak) dan dapat di download di playstore.” Tutup Muh. Mihram.
Seminar nasional ini akan menghadirkan narasumber nasional, yakni Prof. Dr. H. Bermawi Munthe yang berprofesi sebagai dosen di UIN Jogjakarta, Dr. H. Anwar Sewang sebagai dosen Stain Pare-Pare, Fajar Eri Dianto selaku relawan Tik Indonesia, Dr. Andri Johandri Selaku perwakilan pusat pendidikan Desa Pemalang, dan Muh. Mihram Rahman selaku google educator groups Sulbar. Seminar nasional pertamakali digelar ini akan diikuti 250 peserta yang terdiri provinsi Sulawesi Selatan dan Sulbar.(***)